Senin, 10 Desember 2012

maaf tak sampai


mengukir harapan dalam derita
remuk rejam tergilas badai
tawa tertahan ,hanya seutas angin
semu bekobaran
bak istana hanya tiraian palsu

aku ingin melintasi awan dengan
permadani_permadani surgawi
meluluh lantahkan kemunafikkan
hatiku yang kaku akan rasa

maaf jika hati penuh noda
mengiris hati mu yang tulus
mengasihi aku

sewaktu ku belum mampu tuk berdiri
jujur'aku menyesal melakukannya

andai kau masih ada
ku kan menjadi terbaik menurutku

sayang kau telh tiada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar