Senandung-senandung merdu terlantun dari bibir manis mu. . .ibu
petuah mu tak pernah henti merasuk dijiwaku
walau kadang tak ku indahkan
tetapi engkau selalu sanggup tuk ingatkan
sulaman cinta yang kau taut
melengkapi hiasan sutra hidupku
pintu-pintu maaf yang kau buka
menunjukkan betapa besar jiwa mu
rangkaian kata yang kau alun
senyum tulus yang tersimpul
tatap mata yang sayu
selalu menjadi doa yang indah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar